Rabu, 21 Desember 2011

TEORI ASAM BASA


MENURUT ARRHENIUS

Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+.
Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Contoh:

1) HCl(aq)   
®  H+(aq) + Cl-(aq)
2) NaOH(aq)
®  Na+(aq) + OH-(aq)
 
MENURUT BRONSTED-LOWRY

Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.
Contoh:

1) HAc(aq) + H2O(l)  
<<    H3O+(aq) + Ac-(aq)
    asam-1    basa-2        asam-2       basa-1
HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
2) H2O(l) + NH3(aq)   <<   NH4+(aq) + OH-(aq)
    asam-1   basa-2          asam-2     basa-1
H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).

ORDE REAKSI


Orde Reaksi
Orde suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen (dari konsentrasi dalam persamaan laju. Orde reaksi juga menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan (pereaksi) terhadap laju reaksi. Jika laju suatu reaksi berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya satu pereaksi.
Laju = k [A]
Maka reaksi itu dikatakan sebagai reaksi  orde pertama. Penguraian N2O5 merupakan suatu contoh reaksi orde pertama. Jika laju reaksi itu berbanding lurus dengan pangkat dua suatu pereaksi,
Laju = k[A]2
Atau berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari dua pereaksi,
Laju = k [A][B]
Maka reaksi itu disebut reaksi orde kedua. Dapat juga disebut orde terhadap masing-masing pereaksi. Misalnya dalam persamaan terakhir itu adalah orde pertama dalam A dan orde dalam B, atau orde kedua secara keseluruhan. Suatu reaksi dapat berorde ketiga atau mungkin lebih tinggi lagi, tetapi hal-hal semacam itu sangat jarang. Dalam reaksi yang rumit, laju itu mungkin berorde pecahan, misalnya orde pertama dalam A dan orde 0,5 dalam B atau berorde 1,5 secara keseluruhan.
Suatu reaksi dapat tak tergantung pada konsentrasi suatu pereaksi. Perhatikan reaksi umum, yang ternyata berorde pertama dalam A. Jika kenaikan konsentrasi B tidak menaikkan laju reaksi, maka reaksi itu disebut orde nol terhadap B. Ini bisa diungkapkan sebagai :
Laju = k[A][B]0 = k[A]
Orde suatu reaksi tak dapat diperoleh dari koefisien pereaksi dalam persamaan berimbangnya. Dalam penguraian N2O5 dan NO2, koefisien untuk pereaksi dalam masing-masing persamaan berimbang adalah 2 tetapi reaksi pertama bersifat orde pertama dalam N2O5 dan yang kedua berorde kedua dalam NO2.

Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi. Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :
v = k (A) (B) 2

persamaan tersebut mengandung pengertian reaksi orde 1 terhadap zat A dan merupakan reaksi orde 2 terhadap zat B. Secara keselurahan reaksi tersebut adalah reaksi orde 3.

NIKEL


Sejarah Nikel
Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam  mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit). Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri. Nikel merupakan logam yang terbentuk dari proses alam. Nikel dapat didaur-ulang dan dapat digunakan serta digunakan-kembali tanpa degradasi atau penghilangan zat-zat intrinsiknya sebagai pertimbangan penting bagi pembangunan yang berkelanjutan. Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal,  yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.
Sumber Nikel
Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel. Deposit nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia.
Adapun Sifat-sifat nikel adalah:
·      Putih mengkilat
·      Sangat keras
·      Tidak berkarat
·      Tahan terhadap asam encer
·      Pada suhu kamar tidak bereaksi dengan udara dan air
·      Mp 14500C,
·      Bp 28000C
·      Bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam
·      Membentuk oksida NiO
Bijih nikel yang utama adalah nikel sulfida .

SUMBER GLUKOSA


Sumber-sumber glukosa
1.    Usus.
Gula darah akan meningkat setelah makan (sumber peningkatan tersebut berasal dari usus), tapi akan normal kembali setelah ± 2 jam.
2.    Glikogen.
Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang dengan cepat dapat dimobilisasi jika kadar gula darah mulai menurun dalam sirkulasi, terutama untuk kepentingan energi tubuh pada waktu lapar.
3.    Asam lemak.
Lemak merupakan cadangan energi berikutnya setelah glikogen. Hasil proses liposis lemak kemudian akan masuk ke jalur glukoneogenesis yang akhirnya menjadi glukosa.
4.    Protein.
Protein digunakan untuk keperluan energi pada tahap kelaparan yang telah lanjut. Melalui proses deaminasi asam amino akan terbentuk glukosa, baik asam amino ketogenik ataupun glukogenik.

GULA DARAH


Pemakaian Gula Darah
Glukosa darah atau yang popular dengan gula darah adalah bahan bakar tubuh. Selain itu, glukosa dicadangkan dalam bentuk glikogen. Jika asupannya banyak, glukosa akan disimpan sebagai trigliserida pada jaringan adiposa.

1.    Gula darah merupakan sumber energi yang paling aktif digunakan oleh tubuh melalui proses glikolisis lengkap (Embden Meyerhof, Kreb Circle).
2.    Selain untuk energi, glukosa disintesis menjadi asam lemak melalui jarum malonil dan kemudian dengan gliserol akan membentuk trigliserida.
3.    Glukosa selain disimpan sebagai lemak cadangan melalui proses lipogenesis, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk sintesis asam amino nonesensial melalui proses aminasi asam keto.
4.    Glukosa juga dapat disintesis menjadi bahan aktif lain, seperti golongan glikolipid atau glikoprotein.
5.    Sebaliknya, jika pemakaian glukosa mengalami hambatan, seperti kekurangan insulin atau reseptor pada dinding sel, akan berakibat meningkatnya gula darah yang disebut hiperglikemi. Jika kadar gula tersebut telah melewati ambang kemampuan ginjal, kadar gula yang tersisa akan keluar melalui urine sebagai glikosuria.