Selasa, 20 Desember 2011

PEMBUATAN SABUN


Sabun merupakan bahan logam alkali dengan rantai asam monocarboxylicyang panjang.Larutan alkali yang digunakan dalam pembuatan abun bergantung padajenis sabun tersebut.Larutan alkali yang biasa yang digunakan pada sabun kerasadalah Natrium Hidroksida (NaoH) dan alkali yang biasa digunakn pada sabunlunak adalah Kalium Hidroksida (KOH).
Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran kotoran berupa minyak ataupunzat pengotor lainnya. Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak minyak denganlarutan alkali membebaskan gliserol. Lemak minyak yang digunakan dapat berupalemak hewani, minyak nabati, lilin, ataupun minyak ikan laut.
Pada saat ini teknologi sabun telah berkembang pesat. Sabun dengan jenis danbentuk yang bervariasi dapat diperoleh dengan mudah dipasaran seperti sabun mandi,sabun cuci baik untuk pakaian maupun untuk perkakas rumah tangga, hingga sabunyang digunakan dalam industri.
Kandungan zat zat yang terdapat pada sabun juga bervariasi sesuai dengansifat dan jenis sabun.Zat zat tersebut dapat menimbulkan efek baik yangmenguntungkan maupun yang merugikan.Oleh karena itu, konsumen perlumemperhatikan kualitas sabun dengan teliti sebelum membeli dan menggunakannya.Pada pembuatan sabun, bahan dasar yang biasa digunakan adalah : C12 – C18
Jika :< C12
: Iritasi pada kulit
>C20
: Kurang larut (digunakan sebagai campuran)
Sabun murni terdiri dari 95% sabun aktif dan sisanya adalah air, dliserin,garam dan impurity lainnya.Semua minyak atau lemak pada dasarnya dapat digunakan untuk membuat sabun. Lemak dan minyak nabati merupakan dua tipeester.Lemak merupakan campuran ester yang dibuat dari alcohol dan asamkarboksilat seperti asam stearat, asam oleat dan asam palmitat.Lemak padatmengandung ester dari gliserol dan asam palmitat, sedangkan minyak, seperti minyakzaitun mengandung ester dari gliserol asam oleat.
Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal.Sabunsendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangancampuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak.
Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahanpendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dansenyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untukmenambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahanpendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natriumklorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.


Bahan Baku Utama Pembuatan Sabun
Lemak dan minyak yang umum digunakan dalam pembuatan sabun adalahtrigliserida dengan tiga buah asam lemak yang tidak beraturan diesterifikasi dengangliserol.Masing masing lemak mengandung sejumlah molekul asam lemak denganrantai karbon panjang antara C12 (asam laurik) hingga C18 (asam stearat) pada lemakjenuh dan begitu juga dengan lemak tak jenuh. Campuran trigliserida diolah menjadisabun melalui proses saponifikasi dengan larutan natrium hidroksida membebaskangliserol. Sifat sifat sabun yang dihasilkan ditentukan oleh jumlah dan komposisi darikomponen asam asam lemak yang digunakan.Komposisi asam asam lemak yangsesuai dalam pembuatan sabun dibatasi panjang rantyai dan tingkat kejenuhan. Padaumumnya, panjang rantai yang kurang dari 12 atom karbon dihindari penggunaanyakarena dapat membuat iritasi pada kulit, sebaliknya panjang rantai yang lebih dari 18atom karbon membentuk sabun yang sukar larut dan sulit menimbulkan busa. Terlalubesar bagian asam asam lemak tak jenuh menghasilkan sabun yang mudah teroksidasibila terkena udara. Alasan alas an diatas, factor ekonomis, dan daya jualmenyebabkan lemak dan minyak yang dibuat menjadi sabun terbatas.
Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebihrendah daripada asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabunyang dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi
Sifat Sifat Sabun
a.Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan
dihidrolisis parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air bersifat basa.
CH3(CH2)16COONa + H2O
CH3(CH2)16COOH + OH-
b.Jika larutan sabun dalam air diaduk, maka akan menghasilkan buih, peristiwaini tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal ini sabun dapat menghasilkanbuih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap.
CH3(CH2)16COONa + CaSO4
Na2SO4 + Ca(CH3(CH2)16COO)2
c.Sabun mempunyai sifat membersihkan. Sifat ini disebabkan proses kimiakoloid, sabun (garam natrium dari asam lemak) digunakan untuk mencucikotoran yang bersifat polar maupun non polar, karena sabun mempunyaigugus polar dan non polar. Molekul sabun mempunyai rantai hydrogenCH3(CH2)16 yang bertindak sebagai ekor yang bersifat hidrofobik (tidak sukaair) dan larut dalam zat organic sedangkan COONa+ sebagai kepala yangbersifat hidrofilik (suka air) dan larut dalam air.
Non polar : CH3(CH2)16 (larut dalam minyak, hidrofobik dan juga memisahkan
kotoran non polar)
Polar : COONa+(larut dalam air, hidrofilik dan juga memisahkan kotoran
polar)
Proses penghilangan kotoran.
-Sabun didalam air menghasilkan busa yang akan menurunkan teganganpermukaan sehingga aii kain sehingga kain menjadi bersih. meresap lebihcepat kepermukaan kain.
-Molekul sabun akan mengelilingi kotoran dengan ekornya dan mengikatmolekul kotoran. Proses ini disebut emulsifikasi karena antara molekulkotoran dan molekul sabun membentuk suatu emulsi.
-Sedangkan bagian kepala molekul sabun didalam air pada saat pembilasan
menarik molekul kotoran keluar dari kain sehingga kain menjadi bersih

Reaksi Saponifikasi
Kata saponifikasi atau saponify berarti membuat sabun (Latin sapon, = sabundan –fy adalah akhiran yang berarti membuat). Bangsa Romawi kuno mulai membuatsabun sejak 2300 tahun yang lalu dengan memanaskan campuran lemak hewandengan abu kayu.Pada abad 16 dan 17 di Eropa sabun hanya digunakan dalam bidang pengobatan.Barulah menjelang abad 19 penggunaan sabun meluas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar